Cara Mencari Pelanggan Bisnis Online

Namanya bisnis online, siapa si yang nggak ingin banyak pelanggan? Semua pasti ingin, cuma yang jadi masalah, bagaimana cara mencari hingga akhirnya menjadi pelanggan setia? Nah, berikut, cara mencari pelanggan bisnis online yang bisa dicoba sekarang juga. 

1. Sebelum Mencari Pelanggan, Awali dengan Mencari Kontak WhatsApp Secara Online

Mencari pelanggan itu kok kayaknya luas banget, ya? Mending, kita awali dengan cara mencari kontak WhatsApp si calon pelanggan dulu.

Mengapa? Karena dari kontak itulah, kita bisa promosi melalui story WhatsApp.

Lho, memangnya update status Facebook atau Instagram saja nggak cukup?

Ya cukup si, tapi kalau hanya mengupdate status medsos, kita nggak bisa ngukur siapa saja yang melihat postingan kita.

Artinya, kita nggak tahu berapa orang si yang sering ngepoin kita. Padahal, bisa jadi, yang kepo itu calon pembeli kita.

Apalagi WhatsApp, medsos ini keren banget!

Pengalaman tim kami, jauh lebih banyak terjadi closing di WhatsApp ketimbang Facebook atau Instagram.

Tapi, bukan berarti kita ninggalin Facebook begitu saja, ya?

Tetap manfaatkan. Untuk apa? Untuk mencari kontak WhatsApp lebih banyak.

Caranya bagaimana?

“Beramah tamahlah di medsos seperti halnya sahabat baik. 

Semakin akrab semakin baik, lalu, cari celah agar saling simpan kontak WA-nya. 

Ini tujuan (goal) awal sebelum menentukan cara mencari pelanggan untuk bisnis online kita.”


2. Saatnya Mendapatkan Masukan (Feedback) dari Pelanggan Secara Online

Ada 2 hal yang harus dilakukan ketika tiba-tiba seseorang membeli produk dari kita (terjadi closing).

Ini penting banget untuk pemula. Apa itu?

a. Pertama, simpan kontak WA si pembeli.

b. Kedua, minta pembeli menyimpan kontak WA kita.

c. Ketiga, minta masukan dari pembeli atas produk dan layanan kita.

Itu penting banget karena banyak penjual online pemula yang sering lupa melakukan itu.

Ketika sudah closing, ya sudah, dianggurin begitu saja, kan sayang banget. Jadi harusnya bagaimana, dong?

Setelah closing, minta pembeli untuk menyimpan kontak kita. Trus, alasannya apa?

Bilang saja, kalau ada kendala dengan produknya, bisa langsung chat ke kita. Atau kalau ada masalah, kita bisa bantu tangani.

Nah, dalam praktiknya nanti, mereka ngechat atau tidak, kita tetep hubungi mereka. Anggap saja buat basa-basi.

“Assalamu ‘alaikum kakak, bagaimana dengan gamis Aulia-nya, cocok nggak? Bolehkah kami minta masukan terkait kualitas produk dan layanan kami? Kami akan memberikan diskon 10% untuk pembelian selanjutnya jika kakak bersedia memberikan masukan. Terima kasih..”

Kurang lebih, seperti itu contohnya. Ketika mereka menjawab, di sanalah kita mendapat banyak temuan terkait produk dan layanan kita.

Bonusnya, dengan memberikan penawaran diskon, setidaknya ada harapan agar mereka membeli kembali dari kita.

“Jangan membiarkan pembeli begitu saja, jalin komunikasi dan berikan layanan purna jual yang menenangkan. Ikat dengan diskon agar mereka berencana membeli kembali. Ingat, nilai pelanggan jauh lebih besar daripada nilai produk Anda. Jangan takut rugi karena mencari pelanggan dalam bisnis online akan membutuhkan perjuangan di awal.”


3. Biasakan Siap Mengatasi Masalah untuk Pelanggan Online Anda. Ini Cara Bisnis yang Elegan

Kalau tiba-tiba si pelanggan mengeluh atau komplain, jangan ragu untuk ambil sikap tegas dalam menangani masalah yang ada.

Kadang-kadang, banyak penjual yang hanya karena takut rugi, akhirnya tutup mata dengan keluhan pelanggan itu.

Hal inilah, yang pelan-pelan akan menghancurkan reputasi bisnis kita. Pendeknya, pelanggan akan kapok dan malas membeli lagi.

Ada suatu kisah sukses seorang penjual pakaian yang patut menjadi inspirasi. Ceritanya, dia itu dapat orderan dan dia bilang barangnya ready.

Ternyata, setelah dicek stoknya habis! Barusan diambil pelanggan lain. Namanya bisnis online, rebutan stok pasti sudah biasa, kan?

Nah, akhirnya, si pelanggan ini kecewa. Lalu, si pembeli rela memberikan 1 bonus produk untuk menjawab kekecewaan pelanggan itu.

Akhirnya si pelanggan mengatakan oke, masalah pun selesai.

Tau nggak apa dampaknya? Yes, reputasi bisnis online kita bagus. Hebatnya, pelanggan itu menceritakan pengalaman menyenangkan itu kepada banyak orang!

Dampaknya, lebih banyak lagi pembeli yang datang, lho! Gimana tuh, mantap kan?

“Begitulah bisnis online, pelanggan adalah aset yang sangat bernilai.  Sekali lagi, nilai pelanggan itu jauh lebih mahal dari produk yang kita jual. Jadi, beranilah untuk ambil risiko demi keberlangsungan bisnis kita dalam jangka panjang. Rugi di awal si pasti, tapi ke depan, kita bisa memetik hasilnya. Bukankah kita berbisnis online bukan untuk sehari dua hari?”


4. Kumpulkan Testimoni dan Bukti Sosial Untuk Mencari Pelanggan Online Lainnya

Masih berhubungan dengan pembahasan di atas, ketika si pelanggan memberikan masukan (feedback) atas produk dan layanan kita, jadikan itu sebagai testimoni atau bukti sosial.

Untuk apa? Tujuannya, untuk menarik calon pembeli lainnya. Khususnya, untuk mereka yang masih ragu-ragu.

Caranya bisa lakukan :

Screenshoot chating melalui WA,

Kirim foto ketika pembeli mengenakan produk.

“Assalamu ‘alaikum, Kak. Jika berkenan, kami akan sangat senang sekali apabila kakak mengirimkan foto kakak ketika mengenakan gamis Aulia kepada kami.”

Nah, setelah itu, minta izin pada mereka jika kita akan memostingnya di sosmed atau story WA kita.

Prinsipnya, postingan story itu harus bervariasi. Tidak cuma posting promosi, tapi juga harus diselingi dengan testimoni atau bukti sosial.

Yang tidak kalah penting, selingi juga dengan foto diri kita. Untuk apa? Agar orang mengenal wajah kita.

“Testimoni dan bukti sosial bertujuan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, bukti sosial juga bergfungsi menyingkirkan keragu-raguan. Bahwa kita layak dibeli karena terpercaya, sudah banyak orang yang membuktikannya.”


5. Kesimpulan Tentang Cara Mencari Pelanggan Bisnis Online

Mencari pelanggan dalam bisnis online memerlukan cara kreatif dan berani ambil risiko.

Seorang penjual mungkin tak akan peduli dengan risiko semacam itu, tapi jika Anda seorang pengusaha sejati, ambil risiko adalah sebuah keputusan jiwa.

Kalau takut rugi dan ingin membangun bisnis online jangka pende, jadilah penjual. Tapi kalau ingin jadi pengusaha dan sukses dalam jangka panjang, siap-siap dengan risiko.

You Might Also Like

0 komentar